PEKANBARU- Sejalan dengan Visi dan Misi Provinsi Riau Tahun 2020 sebagai Pusat Perekonomian dan Pusat Kebudayaan Melayu di Asia Tenggara, maka Dinas Kebudayaan Provinsi Riau menaja Lomba Desain Rekayasa/Modifikasi Pakaian Melayu Harian yang dapat diikuti oleh kalangan masyarakat.Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Yoserizal Zen Senin (23/7/18) mengatakan, Sebenarnya kegiatan Lomba Desain
Indonesia memiliki beragam kebudayaan, termasuk pakaian adat. Setiap daerahnya memiliki pakaian adat dengan karakteristik dan keunikannya sendiri termasuk Riau. Pakaian adat Riau umumnya memiliki karakteristik dan corak kemelayuan dikarenakan masyarakat Riau yang didominasi oleh suku Melayu. Pakaian adat Melayu Riau juga memiliki keunikan yang terletak pada bentuk corak dan filosofinya. Selain itu, pakain adat ini juga umumnya menjunjung nilai-nilai keislaman yang bisa dilihat dari bentuknya yang cenderung panjang dan tertutup. Modelnya pun sederhana dan longgar sehingga bisa lebih nyaman digunakan ketika menghadiri acara resmi seperti upacara adat atau pernikahan. Pakaian adat Melayu Riau dibagi menjadi beberapa jenis. Lalu, apa saja itu? SImak ulasan lengkapnya di bawah ini. Pakaian Adat Melayu Riau Berikut ini ulasan delapan pakaian adat Melayu Riau dengan keunikannya masing-masing yang perlu Anda ketahui. 1. Baju Melayu Cekak Musang Foto Pinterest Merupakan pakaian adat Melayu Riau yang dikenakan oleh laki-laki. Pakaian adat ini memiliki bentuk yang mirip dengan busana teluk belanga. Hal ini bisa dilihat dari modelnya yaitu model baju berkerah, tidak berkancing dan pada bagian leher sebelah ke bawah sepanjang kurang lebih 5 cm. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan pemakaiannya saat mengenakan pakaian tersebut. Baju ini memiliki keunikan yaitu adanya tiga kantong di bagian muka, yakni satu di sebelah kiri dan dua di again bawah. Umumnyam baju cekak musang hadir dengan setelan celana panjang sampai ke mata kaki yang bercorak polos. Ketiak dikenakan terutama untuk acara resmi, baju cekak musang dilengkapi dnegan penutup kepala berupa kopiah berwarna hitam 2. Baju Melayu Gunting Cina Merupakan pakaian adat Melayu Riau yang terbuat dari kain satin maupun kain sutra berkualitas tinggi. Baju ini biasanya digunakan untuk mengadakan kegiatan atau upacara yang sifatnya tidak resmi. 3. Baju Melayu Teluk Belanga Foto Pinterest Merupakan baju adat melayu Riau yang digunakan oleh laki-laki. Baju ini memiliki model berkerah dan berkancing dengan memakai kancing tep, kancing emas atau kancing permata. Selain itu, baju ini juga memiliki lengan baju lebar yang agak longgar dengan panjang agak menutup pergelangan tangan. Pada umumnya, baju teluk belanga dibuat setelan dengan celana, dan terbuat dari katun atau bahan lain yang berwarna polos. Sebagai atribut, pada bagian pundaknya disematkan kain songket atau kain pelekat. Cara pasangnya pun bervariasi, bisa seperti kain biasa, dipunjut ke samping, atau ditarik ke samping kiri pinggang Ketika mengenakan pakain adat ini, Pria Melayu Riau memakainya bersama dengan penutup kepala berupa songkok, ikat kepala, dan tanjak. Tanjak sendiri terbuat dari jenis kain yang sama dengan baju dan celana. 4. Baju Kurung Khas Riau Foto Merupakan salah satu pakaian adat melayu Riau berupa model baju yang longgar sehingga tidak menampakan bentuk tubuh si pemakai. Pakaian adat ini biasanya dikenakan kaum perempuan segala usia. Baju ini dibuat dengan bahan kain yang bervariasi dengan motif polos dan bunga-bunga. Dalam pembuatannya juga tidak diperbolehkan menggunakan kain tipis atau tembus pandang. Baju kurung memiliki warna yang bermacam-macam. Untuk orang tua, mereka biasanya menggunakan baju kurung dengan warna tidak mencolok. Pakain adat ini biasanya dikenakan bersama selendang atau kain tudung yang dipakai pada bahu dan berguna untuk menutup kepala 5. Baju Kebaya Labuh Foto Merupakan salah satu pakaian adat melayu Riau berupa kebaya yang dibuat dari jenis kain tenun khas Riau. Baju ini terdiri dari kain selendang, dengan panjang lengan baju sekitar dua jari dari pergelangan tangan. Sementara, lengan bajunya memiliki lebar kira-kira tiga dari jari permukaan lengan. Hal ini memang sengaja dilakukan agar gelang yang dikenakan kaum perempuan dapat terlihat. Adapun kedalaman bajunya bisa bervariasi, sampai atas betis aaru sedikit ke atas. Sama halnya dengan baju kurung, baju kebaya labuh dikenakan bersama dengan selendang atau kain tudung. Selain itu, pakain ini juga bisa dikenakan bersama dengan sarung batik, kain pelekat, dan kain lejo sebagai paduan dan disesuaikan dengan warna baju kebaya labuh. Baju kebaya labuh biasanya dikenakan oleh para wanita untuk acara-acara formal seperti acara pemerintahan. 6. Busana Pengantin Wanita Foto Pakaian adat Melayu Riau untuk pengantin wanita umumnya bervariasi menyesuaikan dengan upacara pernikahan. Dalam upacara bersanding, mempelai wanita memakai setelah kebaya labuh atau busana kurung Adapun aksesoris pelengkap busana pengantin wanita antara lain Hiasan kepala berupa perkakasan andam Kalung emas dan rantai papan atau dukoh bertingkat 3, 5, 7 menghiasi leher Gelang berkepala burung merak Bagian bahu kiri diberi tampan-tampan atau sebai Canggai yang terbuat dari perak atau emas pada jari tangan Bagian pinggang diikat dengan pending emas Bagian kaki kiri dan kanan diberi gelang kaki emas atau perak yang berkepala kuntum bunga cempaka Kaki beralaskan kasut atau selepa yang terbuat dari beledru yang dihiasi dengan kelingkan dan manik 7. Busana Pengantin Pria Foto Pinterest Pakaian adat Melayu Riau untuk pengantin pria biasanya berupa busana teluk belanga atau cekak musang bermotif. Pakain tersebut juga biasanya dipadukan dengan aksesoris yang membuat tampilannya terlihat mewah dan berkelas. Adapun perlengkapan busana pengantin pria antara lain Set busana kurung cekak musang yang warnanya sama antara baju dengan celana Motif busananya berupa bunga cengkeh dan tampuk manggis yang bertabur benang emas Kain samping memiliki motif serupa dengan celana Hiasan kepala memakai distar yang berbentuk mahkota Memakai sebai sebelah kiri bahu yang berwarna kuning bersulam kelingan Bagian leher pengantin dikalungkan rantai panjang berbelit dua sebagai pertanda ikatan ayah dan ibu Memakai pending atau bengkong warna kuning menurut derajatnya Memakai canggai pada bagian ibu jari kelingking Memakai sepatu runcing atau capal kulit Memakai keris pendek berhulu burung selindit Memegang sirih telat atau sirih pemanis 8. Tenun Songket Riau Foto Merupakan salah satu pakaian adat kebanggabn masyarakat Riau yang juga sering dijadikan sebagai oleh-oleh. Tenun songket sendiri memiliki corak motif yang khas dan ditenun menggunakan benang sutra dan kapas. Kemudian, songket ditenun dengan diselingi tenunan motif tertentu menggunakan benang emas atau perak. Terdapat beberapa jenis songket khas Riau dimana masing-masing memiliki corak motif berbeda-beda dan umumnya berkaitan dengan tumbuhan, hewan, dan alam. Beberapa jenis songket tersebut yaitu Tenun songket Melayu Siak Songket Melayu Pekanbaru Songket Indragiri
Didalamfilosofi pakaian tradisional Melayu Riau ada yang disebut "Malu" makna yang terkandung adalah :.Tidak melanggar ajaran agama Islam dan adat istiadat yang berlakub. Berkata dan berbuat sesuka hatic. Punya hakikat dan tujuan hidupd. Senang memarahi orang lain tanpa ada alasantolong jawab ya Plis . Question from @rehan846211 - Pakaian Melayu diperagkan model pada Seminar Upacara Adat Melayu Riau. Foto Dok. Disbud Riau Secara umum, pakaian tradisional Melayu dibedakan dalam 2 jenis yaitu baju kurung dan baju kebaya. Kedua jenis baju ini dikenali dengan bentuk baju yang dibuat longgar pada ujung lengan, perut, dan dada, sebagian diberi kolar atau kerah, dan sering diberi hiasan berupa rendah terutama baju kebaya. Beberapa jenis baju kurung dan baju kebaya digunakan untuk menghadiri berbagai majelis resmi. Pemakaiannya dipadukan dengan kain songket, yaitu kain samping untuk laki-laki dan kain bawahan untuk perempuan. Kaum perempuan juga memadukan baju kurung dan kebaya dengan penutup kepala berupa tudung lingkup dan selendang. 1. Baju Kurung Ciri khas baju kurung dikenali dengan bentuk longgar pada bagian perut, dada, lengan, dan labuh baju yang sejajar dengan pinggul atau lutut. Baju ini tidak berkerah, bagian leher kadang diberi rendah, memiliki satu, tiga, atau lima kancing tergantung jenisnya. Khusus baju kurung laki-laki memiliki 2 atau 3 saku baju. Pada saat digunakan, baju kurung disarungkan ke tubuh serupa halnya ketika memakai t-shirt, bukan seperti kemeja atau kebaya. Bahan baju dibuat dari kain berbahan lembut seperti satin. Pada masa kerajaan, baju kurung digunakan saat menghadiri suatu majelis. Pemakaiannya dipadukan dengan kain songket yaitu kain samping untuk laki-laki dan kain bawahan untuk perempuan. Penutup kepala berupa songkok atau tanjak untuk laki-laki dan tudung atau selendang untuk perempuan. Jenis-jenis Baju KurungSecara umum, baju kurung terdiri atas 2 jenis yaitu baju kurung teluk belanga dan baju kurung cekak musang. Walaupun terdapat varian lainnya, misalnya baju kurung tulang belut dan gunting johor, pada dasarnya pengembangan dari kedua baju jenis ini. Baju kurung digunakan oleh laki-laki dan perempuan. Perbedaannya terletak pada labuh baju, leher, dan saku. Baju kurung perempuan labuhnya ujung bawah baju yang menggantung jatuh di bawah lutut, bagian lingkar leher sempit, dan tidak memiliki saku. Pada laki-laki, labuh baju jatuh di bawah pinggul, leher agak lebar, dan memiliki 2 atau 3 saku. 1 pada bagian atas sebelah kiri, dan 2 pada bagian bawah. a. Baju Kurung Teluk BelangaBaju kurung teluk belanga mempunyai leher berbentuk bulat dan belahan di bagian depan yang diberi satu anak kancing. Pada keliling leher baju dilapisi dengan kain lain dan dijahit yang disebut sembat halus, sedangkan pada bagian pinggiran dijahit tulang belut halus. Pada ujung belahan dibuatkan tempat untuk mengancingkan baju yang disebut rumah kancing dengan menggunakan jahitan benang yang dinamakan insang pari. Lengan baju teluk belanga dibuat panjang dan longgar pada bagian ujung tidak berkancing, berkekek sapu tangan atau berkekek gantung. Potongan badan lurus dan mengembang di bagian bawah. Baju teluk belanga memiliki dua kantung baju yang dipasang pada bagian bawah. Baju teluk belanga pertama kali di perkenalkan di Teluk Belanga, Singapura dan tersebar luas sebagai ciri khas Johor pada abad ke-19. Pakaian ini direka oleh Sultan Abu Bakar pada 1866 dalam meraikan perpindahan ibu negeri Johor dari Telukbelanga di Singapura ke Johorbahru. Baju ini menggabungkan ciri-ciri kebudayaan Melayu, Bugis dan Orang Laut. b. Baju Kurung Cekak MusangBaju kurung cekak musang hampir sama dengan baju kurung teluk belanga. Perbedaan terletak pada bagian leher yang diberi kolar selebar dua jari, tiga saku baju yaitu 1 pada bagian atas sebelah kiri, dan dua pada bagian bawah, dan lima anak kancing pada bagian depan. Kaum laki-laki dan perempuan Melayu memakai baju kurung cekak musang ini ke acara resmi. 2. Baju KebayaBaju kebaya khusus dipakai oleh kaum perempuan. Baju ini memiliki beberapa jenis yaitu baju kebaya labuh dan baju kebaya pendek. a. Baju Kebaya LabuhBentuk baju kebaya labuh seperti kemeja panjang yang memiliki labuh ujung bawah baju hingga lutut. Pada bagian bawah baju agak melebar dan menyerupai bentuk buah labu sehingga disebut kebaya labuh. Namun, sebagian pendapat menyebut, labuh berarti menggantung yaitu ujung baju yang menggantung. Bagian depan baju dilengkapi dengan anak kancing tiga atau lima buah. Baju dipadukan dengan kain songket hingga ke mata kaki. Baju ini pada awalnya dipakai oleh kaum perempuan di lingkungan kerajaan. b. Baju Kebaya PendekBaju kebaya pendek memiliki kedalaman hingga pinggul. Hal ini yang membedakan dengan baju kebaya labuh. Baju ini diberi hiasan payet pada beberapa bagian, sehingga tampak anggun dikenakan oleh anak gadis. Bawahan baju menggunakan kain songket hingga mata kaki, yang dibuat seperti rok. Pakaian ini sering digunakan saat menghadiri majelis-majelis setengah resmi seperti pernikahan, sunat rasul, dan turun mandi.
Kamimemiliki ribuan lebih sebagai referensi anda dalam memilih Batik Art terbaru dan terbaik pada masa ini. Pada 56 Teratas Baju Songket Melayu Riau Yang Belum Banyak Diketahui, setidaknya akan memberikan gambaran terbaik dalam menentukan Fashion Batik serta Batik Pattern yang sedang anda cari dan anda idamkan saat ini.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan adat istiadat, termasuk di dalamnya pakaian adat. Salah satu pakaian adat yang mencerminkan kekayaan budaya dan adat istiadat adalah Pakaian Adat Melayu Riau. Setiap elemen dalam pakaian adat Melayu Riau memiliki makna dan filosofi tersendiri. Oleh karena itu, mari kita pelajari lebih dalam tentang pakaian adat ini agar kita dapat lebih menghargai dan menjaga keberlangsungan warisan budaya bangsa. Baju Kebaya Labuh Representasi Keanggunan Wanita Melayu RiauElemen dan Bahan Baju Kebaya LabuhBaju Teluk Belanga Keanggunan dan Kewibawaan Pria Melayu RiauElemen dan Bahan Baju Teluk BelangaBaju Cekak Musang Elegansi dan Kegagahan Pria Melayu RiauElemen dan Bahan Baju Cekak MusangBusana Pengantin Wanita dan Pria Melayu Riau Perpaduan Keindahan dan TradisiBusana Pengantin Wanita Melayu RiauBusana Pengantin Pria Melayu RiauTenun Songket Riau Karya Seni dalam Busana Melayu RiauProses Pembuatan dan Motif Tenun Songket RiauKesimpulan Baju Kebaya Labuh Representasi Keanggunan Wanita Melayu Riau Baju Kebaya Labuh – Gambar Pinterest Baju Kebaya Labuh merupakan pakaian adat yang khas digunakan oleh wanita Melayu Riau. Sejarah Baju Kebaya Labuh ini bermula dari pengaruh budaya asing, terutama budaya India, Cina, dan Eropa yang masuk ke Nusantara pada masa lalu. Namun, Baju Kebaya Labuh ini kemudian mengalami modifikasi dan adaptasi dengan budaya Melayu Riau sehingga menciptakan karakteristik tersendiri. Baju Kebaya Labuh melambangkan keanggunan, kelembutan, dan ketegasan seorang wanita Melayu Riau. Filosofi yang terkandung dalam Baju Kebaya Labuh ini adalah konsep rasa hormat dan sopan santun. Hal ini terlihat dari desain baju yang tertutup, panjang, dan longgar sehingga menutupi aurat secara sempurna. Selain itu, pemilihan warna dan motif yang elegan juga mencerminkan karakteristik wanita Melayu Riau yang berwibawa dan beretika tinggi. Baju Kebaya Labuh biasanya digunakan dalam berbagai acara formal, seperti pernikahan, upacara adat, dan acara kenegaraan. Namun, Baju Kebaya Labuh juga kerap digunakan sebagai busana harian oleh wanita Melayu Riau karena kenyamanan dan kemudahan dalam bergerak yang ditawarkannya. Baca Juga Lima Ornamen Inspiratif Dekorasi Adat Batak Tradisi Pernikahan Adat Bugis Makasar Makna dan Sejarah Ronce Melati untuk Pernikahan Upacara Momondho dan Modutu Pada Pernikahan Adat Gorontalo Elemen dan Bahan Baju Kebaya Labuh Baju Kebaya Labuh terdiri dari beberapa elemen, seperti kebaya, sarung, dan selendang. Kebaya merupakan bagian atas dari busana ini yang biasanya berbentuk longgar dan panjang hingga menutupi paha. Kebaya Labuh memiliki kerah yang tinggi dan memiliki potongan di bagian depan yang dihiasi dengan kancing atau hiasan lainnya. Bagian lengan kebaya labuh biasanya panjang dan lebar dengan aksen kerut pada bagian bahu yang menambah kesan anggun. Sarung adalah bagian bawah dari Baju Kebaya Labuh yang digunakan untuk menutupi bagian tubuh dari pinggang hingga kaki. Sarung biasanya dibuat dari kain tenun songket yang memiliki motif dan warna yang serasi dengan kebaya. Sarung ini dililitkan di sekitar pinggang dan diberi ikatan pada bagian depan atau samping agar tetap terpasang dengan baik. Selendang merupakan aksesori pelengkap dalam pemakaian Baju Kebaya Labuh. Selendang ini biasanya terbuat dari kain sutera, songket, atau batik yang memiliki motif dan warna yang senada dengan kebaya dan sarung. Selendang ini digunakan untuk menutupi bahu dan lengan atas serta sebagai hiasan yang menambah keindahan tampilan Baju Kebaya Labuh. Baju Teluk Belanga Keanggunan dan Kewibawaan Pria Melayu Riau Baju Teluk Belanga – Gambar Pinterest Baju Teluk Belanga adalah pakaian adat khas pria Melayu Riau yang mencerminkan keanggunan dan kewibawaan. Sejarah Baju Teluk Belanga ini bermula dari era Kesultanan Johor-Riau, di mana Sultan Mahmud Syah II pada tahun 1818 memerintahkan agar masyarakat Melayu Riau menggunakan pakaian adat ini dalam upacara kenegaraan dan acara adat. Filosofi Baju Teluk Belanga mencerminkan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal masyarakat Melayu Riau, seperti kesetiaan, kehormatan, dan martabat. Baju Teluk Belanga biasanya digunakan dalam berbagai acara formal, seperti pernikahan, upacara adat, dan acara kenegaraan. Namun, Baju Teluk Belanga juga kerap digunakan sebagai busana harian oleh pria Melayu Riau karena kenyamanan dan kemudahan dalam bergerak yang ditawarkannya. Elemen dan Bahan Baju Teluk Belanga Baju Teluk Belanga terdiri dari beberapa elemen, seperti baju, celana, dan tanjak atau tengkolok. Baju merupakan bagian atas dari busana ini yang memiliki potongan leher berbentuk huruf V dan dikenal sebagai leher teluk belanga. Baju ini biasanya berwarna polos dan dilengkapi dengan kancing di bagian depan serta memiliki lengan panjang. Celana yang digunakan dalam Baju Teluk Belanga biasanya berwarna senada dengan baju dan memiliki potongan lurus hingga ke mata kaki. Celana ini terbuat dari kain yang nyaman dan mudah bergerak, seperti kain katun atau sutera. Tanjak atau tengkolok adalah penutup kepala yang digunakan dalam pemakaian Baju Teluk Belanga. Tanjak ini biasanya terbuat dari kain songket yang memiliki motif dan warna yang serasi dengan baju dan celana. Tanjak ini dilipat dan diikatkan di sekitar kepala dengan cara khas Melayu Riau, menciptakan bentuk yang unik dan menarik perhatian. Baju Cekak Musang Elegansi dan Kegagahan Pria Melayu Riau Baju Cekak Musang Riau – Gambar Pinterest Baju Cekak Musang adalah pakaian adat pria Melayu Riau yang menunjukkan sisi elegan dan gagah. Baju ini memiliki sejarah yang cukup panjang dan berasal dari pengaruh budaya asing, terutama budaya India dan Arab. Baju Cekak Musang kemudian mengalami adaptasi dan modifikasi dengan budaya Melayu Riau, sehingga menciptakan karakteristik tersendiri. Filosofi yang terkandung dalam Baju Cekak Musang adalah keberanian, ketegasan, dan kebijaksanaan. Baju Cekak Musang biasanya digunakan dalam acara formal, seperti pernikahan, upacara adat, dan acara kenegaraan. Baju ini sering menjadi pilihan para pengantin pria dalam pernikahan adat Melayu Riau karena mencerminkan sisi elegan dan kegagahan. Elemen dan Bahan Baju Cekak Musang Baju Cekak Musang terdiri dari beberapa elemen, seperti baju, celana, dan tanjak atau tengkolok. Baju merupakan bagian atas dari busana ini yang memiliki kerah berbentuk cekak musang, yaitu kerah tegak yang berdiri dengan ujung lancip. Baju ini biasanya memiliki lengan panjang dan dilengkapi dengan kancing di bagian depan. Bahan yang digunakan untuk baju Cekak Musang adalah kain sutera, katun, atau tenun songket yang memiliki motif dan warna yang elegan. Celana yang digunakan dalam Baju Cekak Musang biasanya berwarna senada dengan baju dan memiliki potongan lurus hingga ke mata kaki. Celana ini terbuat dari kain yang nyaman dan mudah bergerak, seperti kain katun atau sutera. Tanjak atau tengkolok, sama seperti pada Baju Teluk Belanga, adalah penutup kepala yang digunakan dalam pemakaian Baju Cekak Musang. Tanjak ini biasanya terbuat dari kain songket yang memiliki motif dan warna yang serasi dengan baju dan celana. Tanjak ini dilipat dan diikatkan di sekitar kepala dengan cara khas Melayu Riau, menciptakan bentuk yang unik dan menarik perhatian. Busana Pengantin Wanita dan Pria Melayu Riau Perpaduan Keindahan dan Tradisi Busana Pengantin Wanita Melayu Riau Busana pengantin wanita Melayu Riau merupakan perpaduan antara keindahan dan tradisi yang mencerminkan identitas budaya masyarakat Melayu Riau. Busana ini biasanya terdiri dari kebaya labuh yang diberi sentuhan lebih mewah dengan menggunakan kain songket dan hiasan payet. Selain itu, busana ini juga dilengkapi dengan aksesori seperti kalung, gelang, dan anting yang terbuat dari emas atau perak untuk menambah kesan anggun dan mewah. Penutup kepala pengantin wanita Melayu Riau biasanya menggunakan sanggul yang dihiasi dengan pernak-pernik seperti bunga, mutiara, dan payet. Sanggul ini dilengkapi dengan selendang yang diletakkan di atas kepala dan diikatkan di belakang. Selendang ini biasanya terbuat dari kain songket atau sutera yang memiliki motif dan warna yang serasi dengan busana pengantin. Busana pengantin wanita Melayu Riau juga dilengkapi dengan aksesori kaki seperti pending dan gelang kaki yang terbuat dari emas atau perak. Aksesori ini tidak hanya menambah keindahan penampilan, tetapi juga memiliki makna simbolis dalam tradisi pernikahan Melayu Riau. Busana Pengantin Pria Melayu Riau Busana pengantin pria Melayu Riau umumnya menggunakan Baju Cekak Musang atau Baju Teluk Belanga dengan sentuhan lebih mewah dan elegan. Baju ini biasanya terbuat dari kain sutera atau tenun songket yang memiliki motif dan warna yang menarik. Selain itu, busana ini juga dilengkapi dengan aksesori seperti kalung dan gelang yang terbuat dari emas atau perak untuk menambah kesan wibawa dan gagah. Penutup kepala pengantin pria Melayu Riau menggunakan tanjak atau tengkolok yang terbuat dari kain songket dan dihiasi dengan pernak-pernik seperti payet, bunga, dan mutiara. Tanjak ini dilipat dan diikatkan di sekitar kepala dengan cara khas Melayu Riau, menciptakan bentuk yang unik dan menarik perhatian. Busana pengantin pria Melayu Riau juga dilengkapi dengan aksesori kaki seperti pending dan gelang kaki yang terbuat dari emas atau perak. Aksesori ini tidak hanya menambah keindahan penampilan, tetapi juga memiliki makna simbolis dalam tradisi pernikahan Melayu Riau. Tenun Songket Riau Karya Seni dalam Busana Melayu Riau Tenun Songket Riau merupakan kain tenun tradisional yang menjadi ciri khas busana Melayu Riau. Tenun songket ini memiliki sejarah yang panjang dan berasal dari pengaruh budaya India dan Timur Tengah yang datang ke Nusantara melalui jalur perdagangan. Tenun songket Riau kemudian mengalami adaptasi dan pengembangan oleh masyarakat Melayu Riau, sehingga menciptakan karakteristik dan motif yang unik. Filosofi yang terkandung dalam Tenun Songket Riau adalah kekayaan, keindahan, dan harmoni. Tenun Songket Riau biasanya digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan busana adat Melayu Riau, seperti Baju Kebaya Labuh, Baju Teluk Belanga, dan Baju Cekak Musang. Selain itu, tenun songket Riau juga digunakan sebagai aksesori, seperti selendang, tanjak, dan penghias ruangan dalam berbagai acara adat dan pernikahan. Proses Pembuatan dan Motif Tenun Songket Riau Proses pembuatan Tenun Songket Riau melibatkan teknik tenun yang rumit dan memerlukan keahlian khusus. Tenun songket Riau umumnya dibuat dengan menggunakan alat tenun bukan mesin ATBM yang ditenun oleh tangan secara manual. Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan tenun songket Riau adalah benang sutera, benang emas, dan benang perak. Motif Tenun Songket Riau sangat beragam dan mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal masyarakat Melayu Riau. Beberapa motif populer dalam Tenun Songket Riau antara lain motif bunga, tumbuhan, hewan, dan geometris. Motif-motif ini memiliki makna filosofis dan simbolis yang berkaitan dengan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal masyarakat Melayu Riau. Kesimpulan Pakaian adat Melayu Riau merupakan warisan budaya yang mencerminkan kekayaan dan keindahan tradisi masyarakat Melayu Riau. Ragam pakaian adat seperti Baju Kebaya Labuh, Baju Teluk Belanga, Baju Cekak Musang, Busana Pengantin Wanita, Busana Pengantin Pria, dan Tenun Songket Riau menciptakan tampilan yang anggun, elegan, dan gagah. Selain itu, pakaian adat Melayu Riau juga memiliki filosofi dan makna simbolis yang mencerminkan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal masyarakat Melayu Riau. Keberadaan pakaian adat Melayu Riau sebagai identitas budaya perlu dilestarikan dan dikembangkan agar tetap lestari dan relevan dengan perkembangan zaman. Salah satu cara melestarikan pakaian adat Melayu Riau adalah dengan mempromosikannya dalam berbagai acara adat, pernikahan, dan even budaya, serta mengajarkan teknik pembuatan dan filosofi yang terkandung di dalamnya kepada generasi muda.
Ungkapan"kalau hendak melihat orang yang tahu diri, tengok kepada pakaian diri" juga melekat pada budi orang Melayu. Prasa "pakaian diri" dalam ungkapan tersebut budi orang Melayu juga tergambar dalam nilai-nilai bahasa, gerak laku, dan lain sebagainya. Untuk ulasan ini telah pula diuraikan dalam bab I. Tunjuk ajar merujuk pada nilai yang dapat dilihat dari alat dan kelengkapannya Pakaian Adat Melayu Riau - Setiap daerah di Indonesia memiliki pakaian khasnya masing-masing, begitu pula di Provinsi Riau yang dekal dengan pakaian melayu Riau. Menurut Budayawan Riau, Nizami Jamil dikutip dari buku "Budaya Melayu Riau" Jika melihat dari fungsinya, maka Pakaian Adat Melay Riau dibagi menjadi beberapa jenis. Pertama Pakaian Adat Melayu Riau yang dipergunakan untuk sehari-hari. Kemudian pakaian resmi atau formal, pakaian untuk upacara ada dan pakaian untuk pernikahan. 1. Pakaian Harian Pakaian Adat Melayu Riau yang digunakan untuk harian atau sehari-hari bagik untuk anak-anak, orang dewasa dan orang tua. Sesuai dengan namanya yakni pakaian harian, maka Pakaian Adat Melayu Riau harian ini dipergunakan oleh masyarakat melayu dalam aktivitas harian. Misalnya pergi berladang, bermain, ke laut, di rumah dan kegiatan-kegiatan lain. 2. Pakaian Resmi atau Formal Pakaian Adat Melayu Riau yang dipergunakan dalam kegiatan resmi atau formal, jika pada zaman dahulu dipergunakan saat pertemuan-pertemuan resmi oleh kerajaan. Jika sekarang pakaian resmi atau formal ini dipergunakan dalam kegiatan-kegiatan pemerintahan. Pakain formal untuk laki-laki adalah baju kurung cekak musang lengkap dengan kopiah, kain samping yang terbuat dari kain tenun Siak, Indragiri, Daik dan daerah-daerah lain di Riau. Pakian formal untuk perempuan adalah baju melayu kebaya Laboh dan baju kurung cekak musang. Bahan untuk membuat kedua baju ini adalah kain songket atau kain pilihan seperti tenun siak, tenun indragiri dan tenun Trengganu. 3. Pakian Upacara Adat Upacara adat dulunya tentu dilakukan oleh pihak kerajaan dan kini diteruskan oleh Lembaga Adat Melayu Riau atau LAM Riau dan Pemerintah Daerah. Misalnya upacara adat penobatan raja, upacara pelantikan, upacara penyambutan tamu, upacara pemberian dan penerimaan anugrah dan kegiatan adat lainnya. 4. Pakaian Upacara Pernikahan Baju pengantin laki-laki adalah baju kurung cekak musang atau baju kurung teluk belanga. Pakaian pengantin laki-laki adalah pakaian motif samping yang serupa dengan celana dan baju, distar berbentuk mahkota di kepala, sebagai warna kuining di bahu warna kiri,rantai panjang berbelit dua dikalingkan di leher, canggai yang dipaki di kelingking, sepatu runcing dibagian depan dan keris hulu burung serendit pendek yang diselipkan disebelah kiri. Pengantin perempuan, pengantin perempuan pada upacara malam bainai memakai baju teluk belanga, sedangkan saat upacara barandam pengantin perempuan memakai baju kurung kebaya laboh atau kebaya pendek, kepala hanya mengenakan sanggul yang dihiasi bunga-bunga. Kemudian pada saat acara akad nikah adalah baju kebaya laboh atau baju baju kurung teluk. Saat bersanding di pelaminan mengenakan baju kurung teluk belanga atau baju kebaya laboh. Jakarta Bilik Melayu yang berada di lantai tiga perpusatakaan Soeman HS Pekanbaru menyimpan buku dan naskah kuno terkait dengan sejarah dan budaya melayu Riau.Hingga saat ini terdapat lebih dari 20.000 eksamplar buku yang berkaitan dengan budaya dan sejarah melayu riau, kata pustakawan bilik melayu, Sarmiyarti, di Pekanbaru, Riau, Minggu (26/10).Ia menambahkan, bilik
Pakaian Pengantin Pekanbaru diperagakan model pada Seminar Upacara Adat Melayu Riau. Pakaian pengantin adalah salah satu jenis dari pakaian Melayu dilihat dari penggunaan. Foto Dok. Disbud Riau A. PengertianPakaian Melayu atau baju Melayu adalah pakaian tradisional yang digunakan oleh masyarakat Melayu. Pakaian Melayu terdiri atas dua bagian utama, yaitu 1 baju, dan 2 seluar laki-laki atau kain perempuan. Selain pakaian utama, pakaian Melayu juga dilengkapi oleh aksesori pakaian. Aksesoris pakaian laki-laki yaitu songkok, tanjak, keris, kain samping, selempang, bengkung pinggang, butang, dan kasut. Aksesoris pakaian perempuan yaitu tudung atau selendang, sunting, sanggul, dokoh , semat/peniti dan kasut. B. Jenis-jenis Pakaian MelayuPakaian Melayu dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu baju kurung dan baju kebaya. Kedua jenis baju dibuat longgar pada ujung lengan, perut, dan dada, sebagian diberi kolar atau kerah, dan sering diberi hiasan berupa rendah khusus untuk perempuan. Beberapa bagiannya dihiasi sulaman berwarna keemasan. Baju kurung dan baju kebaya sering digunakan untuk menghadiri berbagai upacara resmi. Baju kurung dipadukan dengan kain songket, yaitu kain samping untuk laki-laki dan kain bawahan untuk perempuan. Kaum perempuan juga memadukan baju kurung dan kebaya dengan penutup kepala berupa tudung lingkup dan lainnya. 1. Baju kurung Baju kurung terdiri atas baju kurung teluk belanga dan baju kurung cekak musang. Kedua jenis baju kurung ini dipakai oleh laki-laki dan perempuan. Perbedaan bentuk pakaian tersebut adalah baju kurung perempuan memiliki kedalaman hingga ke lutut, alas leher sempit dan tidak memiliki saku. Baju kurung laki-laki memiliki kedalaman hingga pinggul atau satu jengkal di atas lutut, alas leher melebar, dan dilengkapi dua dan tiga saku. Terdapat dua jenis baju kurung, yaitu baju burung teluk belanga dan baju kurung cekak musang. a Baju Kurung Teluk BelangaBaju kurung teluk belanga mempunyai leher berbentuk bulat dan belahan di bagian depan yang diberi satu anak kancing. Pada keliling leher baju dilapisi dengan kain lain dan dijahit yang disebut sembat halus, sedangkan pada bagian pinggiran dijahit tulang belut halus. Pada ujung belahan dibuatkan tempat untuk mengancingkan baju yang disebut rumah kancing dengan menggunakan jahitan benang yang dinamakan insang pari. Lengan baju teluk belanga dibuat panjang dan longgar pada bagian ujung tidak berkancing, berkekek sapu tangan atau berkekek gantung. Potongan badan lurus dan mengembang di bagian bawah. Baju teluk belanga memiliki dua kantung baju yang dipasang pada bagian bawah. b Baju Kurung Cekak MusangBaju kurung cekak musang hampir sama dengan baju kurung teluk belanga. Perbedaan terletak pada bagian leher yang diberi kolar selebar dua jari, tiga saku baju yaitu 1 pada bagian atas sebelah kiri, dan dua pada bagian bawah, dan lima anak kancing pada bagian depan. Kaum laki-laki dan perempuan Melayu memakai baju kurung cekak musang ini ke acara resmi. 2. Baju KebayaBaju kebaya khusus dipakai oleh kaum perempuan. Baju ini memiliki beberapa jenis yaitu baju kebaya labuh dan baju kebaya pendek. a Baju Kebaya LabuhBentuk baju kebaya labuh seperti kemeja panjang yang memiliki kedalaman hingga lutut. Pada bagian bawah baju agak melebar dan menyerupai bentuk buah labu sehingga disebut kebaya labuh . Bagian depan baju dilengkapi dengan anak kancing tiga atau lima buah. Baju dipadukan dengan kain songket hingga ke mata kaki. Baju ini pada awalnya dipakai oleh kaum perempuan di lingkungan kerajaan. b Baju Kebaya PendekBaju kebaya pendek memiliki kedalaman hingga pinggul. Hal ini yang membedakan dengan baju kebaya labuh. Baju ini diberi hiasan payet pada beberapa bagian, sehingga tampak anggun dikenakan oleh anak gadis. Bawahan baju menggunakan kain songket hingga mata kaki, yang dibuat seperti rok. Pakaian ini sering digunakan saat menghadiri majelis-majelis setengah resmi seperti pernikahan, sunat rasul, dan turun mandi C. Jenis Pakaian Melayu dari PenggunaanJika dilihat dari penggunaan, pakaian Melayu Riau terdiri atas empat jenis yaitu pakaian harian, pakaian upacara resmi, pakaian upacara adat, dan pakaian upacara pernikahan. Namun, ada juga yang membagi pakaian Melayu dari penggunaan dengan lima jenis yaitu pakaian harian, pakaian setengah resmi, pakaian resmi, pakaian keagamaan, dan pakaian upacara perkawinan. 1. Pakaian HarianPakaian harian digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Pakaian ini dibedakan menjadi pakaian anak-anak, orang dewasa, dan orang tua atau setengah baya. Pakaian harian dipakai pada saat melaksanakan kegiatan sehari-hari, misalnya bekerja, bermain, ataupun saat di rumah. Pakaian harian dibedakan dengan beberapa jenis yaitu pakaian harian masa kanak-kanak, pakaian orang dewasa, dan pakaian orang tua dan setengah baya. Laman 1 2
Thematerial of 2d songket color are dark grey . Jadi tentulah kita mahukan yang baju melayu pengantin terbaik bagi . Dijual baju pengantin songket melayu riau sepasang lengkap berkualitas di tokopedia ∙ promo pengguna baru ∙ cicilan 0% ∙ kurir instan. Tanjak melayu full songket premium ikat panglima budak melayu riau.
Indonesia kaya akan beragam kebudayaan, termasuk pakaian adat. Kali ini, mari simak pakaian adat Riau yang memiliki ciri dan keunikan halnya dengan busana adat Sumatera lainnya, pakaian adat Riau mendapat pengaruh yang kental dari budaya Melayu seperti baju kurung, baju cekak musang, hingga baju teluk belanga umum dikenakan masyarakat Riau dalam upacara adat ataupun acara resmi dan Keunikan Pakaian Adat RiauWujud pakaian adat Riau umumnya tertutup dan panjang yang menunjukkan nilai kesopanan dan agama Melayu yang kuat terlihat dari modelnya yang sederhana, longgar dan memiliki kerah yang adalah pakaian adat Riau untuk laki-laki dan perempuan!Baca Juga 10 Pakaian Adat Sumatera Barat yang Perlu Dikenal1. Baju KurungFoto pakaian adat riau Foto kurung biasanya dikenakan kaum perempuan segala usia. Bentuk bajunya berlengan panjang, dengan panjang sedikit di atas baju kurung yang dikenakan sehari-hari di rumah panjangnya sepinggang, ataupun sedikit di bawah bajunya longgar dan tidak boleh ketat atau memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh si kainnya bervariasi dengan motif polos dan bunga-bunga. Dalam membuatnya tidak diperbolehkan menggunakan kain tipis dan tembus baju kurung pun bermacam-macam. Bagi orang tua biasanya mengenakan baju kurung dengan warna tidak atribut pelengkapnya berupa selendang atau kain tudung yang dipakai pada bahu dan untuk menutupi Baju Kebaya LabuhFoto pakaian adat riau Foto kebaya labuh yang juga disebut kebaya panjang atau belah labuh, memiliki panjang tiga jari di bawah lutut atau sampai busana tidak terlalu longgar dan tidak terlalu lengan kebaya labuh berkisar dua jari dari pergelangan tangan, sehingga bisa memperlihatkan gelang yang lebar lengannya berkisar tiga jari dari permukaan lengan tangan. Pada bagian muka baju dilengkapi 4-5 halnya dengan baju kurung, baju kebaya labuh dikenakan bersama dengan selendang atau kain paduan, dikenakan sarung batik, kain pelekat dan kain lejo yang disesuaikan dengan warna baju kebaya Juga 8 Ragam Pakaian Adat Sumatera Utara dan Ciri Khasnya3. Baju Teluk BelangaFoto pakaian adat riau Foto adat Riau untuk laki-laki disebut baju teluk belanga. Modelnya berkerah dan berkancing dengan memakai kancing tep, kancing emas atau kancing bajunya lebar, agak longgar dengan panjang agak menutup pergelangan busana teluk belanga dibuat setelan dengan celana, dan terbuat dari katun atau bahan lain yang berwarna atribut, dikenakan kain samping berupa kain pelekat atau kain pasang kain samping ini bervariasi. Ada yang pemakaiannya seperti kain biasa, dipunjut ke samping, ataupun ditarik ke samping kiri Melayu Riau memakai baju teluk belanga bersama dengan penutup kepala berupa songkok, ikat kepala, juga tanjak. Tanjak dibuat dari jenis kain yang sama dengan baju dan Baju Cekak MusangFoto pakaian adat riau Foto pakaian adat Riau cekak musang mirip dengan busana teluk bajunya berkerah, tidak berkancing dan pada bagian leher berbelah ke bawah sepanjang kurang lebih 5 agar memudahkan ketika dipakai atau dimasukkan dari atas melalui 3 kantong pada bagian muka baju. Satu di bagian atas sebelah kiri dan dua buah kantong di bagian baju cekak musang hadir dengan setelan celana panjang sampai ke mata baju dan celana tidak bermotif atau polos, dengan variasi warna bermacam-macam tergantung selera si dikenakan terutama dalam acara resmi, baju cekak musang dilengkapi dengan penutup kepala berupa kopiah berwarna Busana Pengantin WanitaFoto pakaian adat riau Foto adat Riau untuk pengantin perempuan bervariasi sesuai dengan upacara upacara bersanding, mempelai perempuan mengenakan setelan kebaya labuh atau busana pakaian pengantin terbuat dari kain tenunan khas Melayu Riau dengan corak dan warna yang Juga Makna Riasan Paes Jawa pada Pengantin Perempuan, Sudah Tahu Moms?Adapun aksesoris pelengkap busana pengantin perempuan, yaituHiasan kepala berupa perkakasan andamKalung emas dan rantai papan atau dukoh bertingkat 3, 5, 7 menghiasi leherGelang berkepala burung merakBagian bahu kiri diberi tampan-tampan atau sebaiCanggai yang terbuat dari perak atau emas pada jari tanganBagian pinggang diikat dengan pending emasBagian kaki kiri dan kanan diberi gelang kaki emas atau perak yang berkepala kuntum bunga cempakaKaki beralaskan kasut atau selepa yang terbuat dari beledru yang dihiasi dengan kelingkan dan manik7. Busana Pengantin PriaFoto pakaian adat riau Foto adat Riau untuk pengantin laki-laki berupa busana teluk belanga ataupun cekak musang tersebut dipadukan dengan aksesoris yang membuat tampilannya terlihat megah dan perlengkapan busana pengantin untuk laki-laki antara lainSet busana kurung cekak musang yang warnanya sama antara baju dengan celanaMotif busananya berupa bunga cengkeh dan tampuk manggis yang bertabur benang emasKain samping memiliki motif serupa dengan celanaHiasan kepala memakai distar yang berbentuk mahkotaMemakai sebai sebelah kiri bahu yang berwarna kuning bersulam kelinganBagian leher pengantin dikalungkan rantai panjang berbelit dua sebagai pertanda ikatan ayah dan ibuMemakai pending atau bengkong warna kuning menurut derajatnyaMemakai canggai pada bagian ibu jari kelingkingMemakai sepatu runcing atau capal kulitMemakai keris pendek berhulu burung selinditMemegang sirih telat atau sirih pemanisBaca Juga 5 Ragam Pakaian Adat Sulawesi Utara, Busana Pengantinnya Unik dan Mewah!8. Tenun Songket RiauFoto pakaian adat riau Foto songket merupakan salah satu kebanggaan masyarakat Riau. Selain sebagai oleh-oleh, songket juga digunakan sebagai bagian dari pakaian Riau memiliki corak motif yang khas dan ditenun menggunakan benang sutra atau songket ditenun dengan diselingi tenunan motif tertentu menggunakan benang emas atau beberapa jenis songket khas Riau yaituTenun songket Melayu SiakSongket Melayu PekanbaruSongket IndragiriMasing-masing memiliki corak motif berbeda-beda. Umumnya, motifnya berkaitan dengan tumbuhan, hewan dan Juga 9 Makanan Khas Riau yang Menggoyang Lidah, Wajib Dicoba!Demikian ragam pakaian adat Riau yang membuat pemakainya yang erat dengan pengaruh Melayu dan agama Moms? Terlihat bersahaja dan berwibawa bukan?
Produkkami merupakan 1 set perlengkapan pakaian adat pria dan wanita. Harga yang tertera adalah harga dari 1 set lengkap untuk pria dan wanita beserta aksesoris nya. Ukuran = All Big Size ( XXL ) - Tidak Menerima Permintaan Ukuran Lain. Untuk permintaan dalam jumlah besar, kami menawarkan promo diskon terbatas.
Pakaian Melayu Riau merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kejayaan Melayu dalam masa silam. Peradaban yang diwariskan menjadi bukti nyata bahwa Melayu pernah bertapak sampai ke puncak. Pelbagai macam bentuk warisan yang ditinggalkan mulai dari adab, adat, bahkan sampai pada pakaian. Dalam konsep Melayu, pakaian sebagai budaya yang kepadanya dilekatkan adab dan wajib dipenuhi. Maka, pakaian diatur sesuai dengan syarat dan syarak. Mulai dari pakaian sehari-hari, pakaian resmi atau tidak resmi, pakaian pembesar, pakaian adat, dan lain sebagainya. Nilai-nilai keislaman menjadi ciri kemelayuan atau identitas Melayu itu sendiri. Tentunya segala sesuatu asal selalu dilekatkan dengan akal budi, termasuk dalam memberikan sebuah filosofis terhadap pakaian. Malu, tahu diri, tunjuk ajar, mengekalkan Melayu, menegakkan tuah membangkitkan marwah, mendatangkan manfaat, dan menolak bala ini dijadikan sebagai dasar menggambarkan bagaimana pakaian Melayu yang sesungguhnya. Filosofi Pakaian Melayu Malu orang Melayu dalam berpakaian adalah malu melanggar syarak. Orang Melayu tahu diri, seperti ungkapan yang lazim kita dengar “kalau hendak melihat orang yang tahu diri, tengok kepada pakaian diri”. Tahu diri dapat dilihat dari ketentuan adat yang menetapkan pakaian sesuai status pakaiannya, benar acara memakainya, tepat penggunaan, betul tempat memakainya, benar tujuan memakainya, bersempurna pula alat dan kelengkapan pakaian. Ungkapan “kalau hendak melihat orang yang tahu diri, tengok kepada pakaian diri” juga melekat pada budi orang Melayu. Prasa “pakaian diri” dalam ungkapan tersebut budi orang Melayu juga tergambar dalam nilai-nilai bahasa, gerak laku, dan lain sebagainya. Untuk ulasan ini telah pula diuraikan dalam bab I. Tunjuk ajar merujuk pada nilai yang dapat dilihat dari alat dan kelengkapannya, dari penerapan motif dasarnya, dari cara memakai, dan sebagainya. Motif dan ragam hias pakaian Melayu juga turut mengekalkan jati diri Melayu. Prinsip membuat pakaian adat berdasarkan kepada kepatutan dalan syariat dan kelaziman pakaian Melayu yang diwarisi secara turun temurun, sehingga orang dapat melihatnya dari kemelayuan itu di dalam pakaian adatnya. Menegakkan tuah, membangkitkan marwah sebagai filosofi yang mengacu kepada menegakkan tuah, membangkitkan marwah amat bayak ditemui dalam alat dan perlengkapan pakaian adat Melayu. Hal ini dapat dilihat antara lain lambang-lambang dipakai, jumlah alat dan perlengkapannya. Orang tua-tua mengatakan kalau memakai pakaian adat, tua bangkit marwah melekat. Mendatangkan manfaat yang dimaksud ialah bermacam ragam kebaikan, seperti mendatangkan rezki, membawa kedamaian dan kerukunan hidup, dan sebagainya yang bermanfaat sebagai kehidupan manusia baik pribadi, rumah tangga maupun kehidupan bermasyarakat. Filosofi ini tercermin dalam berbagai bentuk alat dan kelengkapan pakaian adat, ornamen dan ragam hiasnya, serta motif-motif termasuk bahannya. Menolak bala dilihat dari berbagai lambang, alat dan kelengkapan pakaian adat itu sendiri. Dengan menggunakan pakaian yang sesuai syariat, maka seseorang melayu terhindar dari dosa dan petaka dunia akhirat. Fungsi Pakaian Melayu Fungsi pakaian Melayu yakni sebagai, 1 pelindung diri dari aib syarak, 2 untuk melindungi diri dari panas, dan dingin, 3 pengambaran nilai-nilai yang tertuang melalui motifnya, dan 4 sebagai karya seni. Dari fungsi tersebut, orang Melayu turut mengatur waktu dan tempat berpakaian sesuai dengan adat dan ketentuan. Pelbagai adat dan aturan tersebut mengatur tentang bentuk, corak motif, warna, tata pakai, dan waktu penggunaanya. Ketentuan adat itu telah dipahami dan diamalkan orang Melayu sebagai syarak. Rujukan Tim LAMR. 2018. Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu Riau. Pekanbaru Lembaga Adat Melayu Riau LAMR.
26mjs.
  • fhfp8k48f2.pages.dev/370
  • fhfp8k48f2.pages.dev/43
  • fhfp8k48f2.pages.dev/191
  • fhfp8k48f2.pages.dev/71
  • fhfp8k48f2.pages.dev/120
  • fhfp8k48f2.pages.dev/365
  • fhfp8k48f2.pages.dev/16
  • fhfp8k48f2.pages.dev/324
  • fhfp8k48f2.pages.dev/234
  • pakaian yang berlaku di melayu riau berpedoman pada