memakainama kawitan tersebut. Begitu kawitan Pasek Gelgel di Bali [3]. B. Web Semantik (Web 3.0) Web semantik atau web 3.0 merupakan generasi ketiga dari layanan
Om Swastiastu, Sepertinya sudah lama saya tidak menulis tentang Hindu di Blog saya ini, berhubung saya baru datang dari Touring Religi ke Pura Ulun Danu Batur dan Pura Besakih pada hari Kamis tanggal 7 April 2016 jadi saya ada ide untuk menulis sedikit tentang apa itu Kawitan yang ada di Bali. Mungkin sudah banyak orang yang mengenal dengan kata Kawitan ini, namun tidak ada salahnya juga saya coba tulis di sini. Nah berikut akan saya coba tulis kembali yang saya ambil dari beberapa sumber. Seperti kita ketahui kalau di Bali adalah menganut sistem keturunan Patrilineal atau berdasarkan keturunan dari keturunan lelaki atau Purusa, jadi oleh sebab itu kita patut tahu sebelum kita membahas tentang Kawitan ini yang mungkin bisa menjadi dasar untuk mengetahui asal muasal dari Kawitan yang ada di Bali saat ini. Kawitan berasal dari bahasa sansekerta yaitu Wit yang artinya asal mula. Asal mula manusia adalah Tuhan, maka sesungguhnya setiap orang punya Kawitan. Jadi Kawitan adalah pengingat asal atau ada pula yang mendefinisikan Kawitan merupakan leluhur yang pertama kali datang di Bali atau lahir di Bali dan menetap di Bali sampai punya Kawitan didasari oleh Atma Tattwa dan Purnabhawa. Bahwa roh leluhur akan menjelma kembali menjadi manusia, bisa jadi anak-cucu kita, dalam kaitan ini pemujaan Kawitan adalah bagian dari Bhakti Marga, mewujudkan kasih sayang kepada leluhur dan keturunan kita. Pemujaan Kawitan juga dapat didasari oleh Moksa, karena dalam upaya mensucikan roh leluhur, salah satu caranya dengan menyembah roh leluhur, mendoakan tercapainya Amoring Kawitan Di luar Bali kawitan itu ada tetapi tidak secara visual dalam bentuk merajan. Konsep merajan kawitan ada mulai abad ke-11 yang diterapkan oleh Ida Mpu Kuturan di Bali sebagai benteng pertahanan dan pengingat, karena bercermin dari pengalaman sejarah runtuhnya kerajaan Hindu di Jawa. Di jawa Kawitan tidak selengkap di Bali, di Jawa Kawitan yang ada hanya dalam bentuk candi pemujaan kerajaan leluhur dan sebagainya yang lebih bersifat umum, yang ikatannya tidak sekuat konsep Kawitan di adanya banyak Kawitan, ini bersumber dari kondisi sosial dan kedudukan leluhur kita di masyarakat pada jaman dahulu. Jika misalnya leluhur kita dahulu pernah menjadi raja, maka keturunannya akan memakai nama Kawitan tersebut. Begitu pula jika seandainya leluhur kita dulu menjadi wiku, maka keturunannya akan memakai mana Kawitan tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan kita, bahwa sesungguhnya kita punya Kawitan para leluhur yang luar biasa, yang sakti, bijaksana, Dharma dan berwibawa. Sehingga bisa kita jadikan pedoman dan panutan kedalam diri sendiri. Makna Pura KawitanPura Kawitan adalah tempat pemujaan roh suci leluhur oleh umat Hindu yang memiliki ikatan “wit” atau leluhur berdasarkan garis keturunannya. Jadi Pura Kawitan bersifat spesifik atau khusus sebagai tempat pemujaan umat Hindu yang mempunyai ikatan darah sesuai dengan garis keturunannya. Contoh-contoh pura yang termasuk dalam kelompok Pura Kawitan antara lain Sanggah/Merajan, Pura Ibu, Dadia, Pedharman, dan yang Akan KawitanPernahkah semeton sering merasa tidak tenang, tentram atau sakit-sakitan. Itu bisa jadi kemungkinan karena melupakan kawitan / leluhur. Tidak berarti leluhur menyakiti / membuat membuat tidak merasa nyaman, akan tetapi agar kita tidak melupakan para leluhur dan selalu berbhakti kepada leluhur. Karena itu merupakan salah satu penerapan dari pelaksanaan Panca Srada. Pengertian Panca Sradha adalah lima keyakinan yang dimiliki oleh umat Hindu. 1. Percaya terhadap adanya Brahman percaya akan adanya Sang Hyang Widhi2. Percaya terhadap adanya atman percaya akan adanya Sang Hyang Atman3. Percaya terhadap adanya karmaphala percaya akan adanya hukum karma phala4. Percaya terhadap adanya punarbhawa percaya akan adanya kelahiran kembali5. Percaya terhadap adanya moksa kepercayaan akan terjadinya persatuan Atman dengan Brahman bila Atman sudah suciMungkin ada semeton yang masih dalam Pencarian Keyakinan Diri atau Pencarian Apakah Kawitannya, hendaknya sering-seringlah sembahyang dan Meditasi . Memohon petunjuk kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dengan keteguhan hati yang kuat serta kesabaran. Niscaya akan diberikan jalan yang benar menuju ke sendiri adalah warih Dalem, Kawitan saya adalah Dalem Tarukan yang berpusat di Bangli atau disebut juga Para Gotra Sentana Dalem Tarukan. Mungkin pembaca di sini ada yang sama Kawitannya dengan Saya? Semoga dapat bermanfaat untuk semeton. Jika ada makna dan sejarah yang kurang lengkap atau kurang tepat. Mohon dikoreksi, Om Santhi, Santhi, Santhi Om.sumberIda Pendada Made Gunung, okanila.
SejarahBanten (Sesajen) di Bali. Dalam Bhuwana Tattwa Maha Rsi Markandeya, disebutkan bahwa Maha Rsi bersama pengikutnya membuka daerah baru pada Tahun Saka 858 di Puakan (Taro - Tegal Lalang, Gianyar, sekarang). Kemudian mengajarkan cara membuat berbagai bentuk upakara sebagai sarana upacara, mula-mula terbatas kepada para pengikutnya saja
- Pada kesempatan ini akan dibagikan penulisan aksara Bali dari nama pelinggih, pura seperti Surya, Kawitan, Melanting, Kemulan dan lain sebagainya. Langsung saja dilihat di bawah ini penulisannya dalam aksara Latin Aksara Bali Arti Apit Lawang [✔] h pi tÞ w*, BalĂ© [✔] b el, BalĂ© Agung [✔] b el h gu*, BalĂ© Bandung [✔] b el b nÑ¡*, BalĂ© Bunder [✔] b el bu nÑ$ , BalĂ© Kambang [✔] b el k mĂŁ* , BalĂ© GedĂ© [✔] b elg ed, BalĂ© Kulkul [✔] b el ku lÂĄ l/ , BalĂ© Majalila [✔] b el m j lĂž l/ , BalĂ© Malang [✔] b el ml* , BalĂ© Mujur [✔] b el muju , BalĂ© Mundak [✔] b el mu nÑ k/ , BalĂ© Mandapa [✔] b el m nÑ p , BalĂ© Manguntur [✔] b el m ÂŁu nÓ¡ , BalĂ© Murda [✔] b el mU dÒ , BalĂ© Ongkara [✔] b el OÂŁor , BalĂ© Pangambuhan [✔] b el p ÂŁ mÂĄ h n/ , BalĂ© Pegat [✔] b el p g t/ , BalĂ© Paselang [✔] b el p s l* , BalĂ© Pelik [✔] b el p lĂž k/ , BalĂ© Sakutus [✔] b el s ku tu s/ , BalĂ© Salunglung [✔] b el s lu* lu* , BalĂ© Sari [✔] b el sori , BalĂ© Kembang Sirang [✔] b el k mĂŁ* si r* , BalĂ© Sumangkirang [✔] b el ° su m ÂŁi r* , BalĂ© Tegeh [✔] b el t g; , BalĂ© Timbang [✔] b el tĂž mĂŁ* , BalĂ© Wongkilas [✔] b el eWĂż ÂŁi l s/ , Betara [✔] v ÂȘor, Betara Sangkara [✔] v ÂȘ or s \ r , Candi [✔] c xÒþ , Candi Bentar[✔] c xÒþ b nÓ , Candi Kurung [✔] c xÒþ ku ru* , Catu mujung c tu mu ju*Ÿ, Dalem [✔] d ĂČ m/ , Darma [✔] ƒ m , Dana Punia [✔] don pu xĂȘ, DĂ©wa Buncing [✔] ed w bu ZÇ&ĂżÂŸÂŸ, DĂ©wa Hyang Putus [✔] ed w hĂȘ*Ÿ pu tu s/ Ÿ, DĂ©wa Manik [✔] ed w m xĂž k/ , DĂ©wa Kembar [✔] ed w k mĂŁÂŸÂŸ, DĂ©wa Hyang [✔] ed w hĂȘ*, DĂ©wa Hyang Anom [✔] ed w hĂȘ*Ÿ h eNĂż m/ Ÿ, GanĂ©sa g en ŽŸ, Gunung Batur [✔] gu nu*Ÿ b tuŸ, Gedong [✔] g eA*Ăż , Gedong Simpen [✔] g eA*Ăż si mĂŠ n/ , Gunung Agung [✔] gu nu*Ÿ h gu*Ÿ, Hyang [✔] hĂȘ* , Hyang Kompyang [✔] hĂȘ* eKĂż mĂŠĂȘ* , Hyang Guru [✔] hĂȘ*Ÿ gu ru, Jero [✔] j eRĂż, Jero Nyoman j eRĂż eZĂżo m n/ , Jero Luh j eRĂż lu ;Ÿ , Jro Pikul ejÉo pi ku l/ , Jro Pikul ejÉo pi ku l/ , Kemulan [✔] kmUln/, Kawitan [✔] k wi t n/ , Kayu Selem k yu s ĂČ m/ Ÿ, Kerta Kawat k$Ÿ t k w t/ , Limas Catu [✔] lĂž m sÇ tu , Limas Sari [✔] lĂž m sĆ ori , Lumbung [✔] lu mÂĄ*Ÿ , Manjangan Saluang [✔] m Zéÿ ÂŁ nĆ  lÙ* , Manik [✔] m xĂž k/ , Melanting [✔] m l nÓ&Ÿ, Maspahit m sĂŠ hĂž t/ , Menjangan Seluang m Zéÿ \ nÂŸĆ  lu w*Ÿ, Medal mdl/, Ngranjing £É Zéÿ&Ÿ, Parhyangan [✔] p hĂȘ ÂŁ n/ , Pangaruman [✔] p ÂŁ rU m n/ , Piasan pĂȘ s n/, Pucak Sari pu c kÂŸĆ o ri, PasarĂ©n Sari p s er nÂŸĆ o ri, Pulaki pu l kĂž, Pamuteran p mu t r n/ , Pegaluhan p g lu h n/ , Pabean p eb y n/ , Paibon p hĂž ebo n/ , Peraneman Kawitan p r n m nŸ wi t n/ , Peraneman Jajaran p r n m nÂŸĂ© j r n/ , Pertiwi p$ tĂž wiŸ, Pangrurah p \ɱ r ;ŸŸ, Padmasari p dß SĂż ri, Patih Agung p tĂž ;Ÿ h gu*Ÿ, Ratu Ngrurah [✔] r tu £É± r; , Pura Jebug Puncak Sari pu r j bu gÂŸĂŠu ZÇÿ kÂŸĆ ori, PesarĂ©n p s er n/ , Pitara/pitari t k×u, Penunggun Karang pnu \ĂĄÂĄ nŸ r*Ÿ, Ratu Ngurah Jaksa r tu \u r ;Ÿ j k×, Sagara [✔] SĂż g r , Sanggar [✔] s ÂŁĂĄ , - Sanggar Agung[✔] s ÂŁĂĄ h gu* , Sanggar Surya [✔] s ÂŁĂĄ sU y , Sanggar Tawang [✔] s ÂŁĂĄ t w* , Sanggar Tutuan [✔] s ÂŁĂĄ tu tÙ n/ , Sapta Patala [✔] s pÓ p t l, Surya [✔] sU y, Siwa Kemimitan ÂŽĂž w k mi mi t n/, Sri Rambut Sedana ®ÉĂč r mÂĄ tÂŸĆ  d n, Tugu Karang tu gu k r*Ÿ, Taksu [✔] t k×u, Ulun Danu [✔] hu lu nÑ nu, - -, Diupdate 3 Juni 2023 Tanda [✔] berarti sudah sesuai dengan penulisan pada kamus yang dikeluarkan oleh dinas kebudayaan. Tutorial Menggunakan Bali Simbar di Laptop/Komputer3 Aplikasi untuk Mengetik Aksara Bali di AndroidKumpulan Stiker Whatsapp Bahasa BaliDemikianlah postingan hari terkait dengan Penulisan Nama Pelinggih, Sanggah, Merajan, Pura Aksara Bali Surya, Kemulan, Kawitan, Pulaki, Melanting, Pabean, Paibon, LebuhJika ada pertanyaan silakan sampaikan pada kolom komentar atau bisa klik kontak yang ada di bawah iniInstagram bahasa_baliFacebook Belajar BahasaBaliYoutube Belajar BahasaBaliWhatsapp Belajar BahasaBaliSemoga bermanfaat, sampai jumpa dan terima kasih!aksara bali surya, penulisan nama pelinggih aksara bali, penulisan kemulan, kawitan dalam aksara bali, penulisan nama pelinggih dalam aksara bali lengkap Dibanguntahun 1634 oleh Raja.Mengwi saat itu I Gusti Agung Putu, kemudian dipugar tahun 1937. Dihiasi oleh meru - meru yang menjulang tinggi dan megah diperuntukkan baik bagi leluhur kerajaan maupun bagi para dewa yang berstana di Pura-pura lain di Bali, Pura Taman Ayun adalah Pura lbu ( Paibon) bagi kerajaan Mengwi. Kata Kawitan ini berasal dari bahasa sansekerta yaitu Wit yang artinya asal mula. Asal-usul manusia adalah Leluhur. Jadi, sesungguhnya setiap orang punya kawitan. Dan Kawitan merupakan pengingat asal atau ada pula yang mendefinisikan kawitan merupakan leluhur yang pertama kali datang di Bali atau lahir di Bali. Dasar pemujaan Kawitan didasari oleh Atma Tattwa dan Purnabhawa. Yaitu, roh leluhur akan menjelma kembali menjadi manusia, bisa jadi anak-cucu kita, dalam kaitan ini pemujaan Kawitan adalah bagian dari Bhakti Marga, mewujudkan kasih sayang kepada leluhur dan keturunan kita. Ada juga yang mengartikan pemujaan Kawitan juga dapat didasari oleh Moksa, karena dalam upaya mensucikan roh leluhur, salah satu caranya dengan menyembah roh leluhur, mendoakan tercapainya Amoring Acintya. Di luar Pulau Bali kawitan itu ada tetapi tidak secara visual dalam bentuk merajan. Nah, konsep merajan kawitan ada mulai abad ke-11 yang diterapkan oleh Ida Mpu Kuturan di Bali sebagai benteng, karena bercermin dari pengalaman sejarah runtuhnya kerajaan Hindu di Jawa. Di Pulau Jawa kawitan tidak sedetail seperti di Bali, yang ada adalah dalam bentuk candi pemujaan kerajaan leluhur dan sebagainya yang lebih bersifat umum, yang ikatanya tidak sekuat konsep kawitan di Bali. Mengenai konsep adanya banyak kawitan, ini bersumber dari kondisi sosial dan kedudukan leluhur kita di masyarakat pada jaman dahulu. Contoh, misalnya leluhur kita dahulu pernah menjadi raja, maka keturunannya akan memakai nama kawitan tersebut. Dan begitu pula jika seandainya leluhur kita dulu menjadi wiku, maka keturunannya akan memakai mana kawitan tersebut. Sebab, hal ini bertujuan untuk mengingatkan kita, bahwa sesungguhnya kita punya kawitan para leluhur yang luar biasa, yang sakti, bijaksana, dharma dan berwibawa. Sehingga bisa kita jadikan pedoman dan panutan kedalam diri sendiri. Pura Kawitan merupakan tempat pemujaan roh suci leluhur dari umat Hindu yang memiliki ikatan “wit” atau leluhur berdasarkan garis keturunannya. Maka dari itu Pura Kawitan bersifat spesifik atau khusus sebagai tempat pemujaan umat Hindu yang mempunyai ikatan darah sesuai dengan garis keturunannya. Berbagai contoh-contoh pura yang termasuk dalam kelompok Pura Kawitan antara lain Sanggah/Merajan, Pura Ibu, Dadia, Pedharman, dan yang sejenisnya. Pasti semeton pernah mungkin sering merasa tidak tenang, tentram atau sakit-sakitan. Nah, itu mungkin bisa jadi kemungkinan karena melupakan kawitan / leluhur. Bukan berarti leluhur menyakiti / membuat tidak merasa nyaman, akan tetapi agar kita tidak melupakan para leluhur dan selalu berbhakti kepada leluhur. Sebab itu merupakan salah satu penerapan dari pelaksaan Panca Srada. Dalam pengertian Panca Sradha adalah lima keyakinan yang dimiliki oleh umat Hindu. Percaya dengan adanya Brahman percaya akan adanya Sang Hyang Widhi Percaya dengan adanya atman percaya akan adanya Sang Hyang Atman Percaya dengan adanya karmaphala percaya akan adanya hukum karma phala Percaya dengan adanya punarbhawa percaya akan adanya kelahiran kembali Percaya dengan adanya moksa kepercayaan akan terjadinya persatuan Atman dengan Brahman bila Atman sudah suci Jika ada semeton yang masih dalam Pencarian Keyakinan Diri atau Pencarian Apakah Kawitannya, hendaknya sering-seringlah sembahyang dan Meditasi. Dan memohon petunjuk kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dalam keteguhan hati yang kuat serta kesabaran. Berharap sepenuh hati, dan niscaya akan diberikan jalan yang benar menuju ke Kawitan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk semeton. Seandainya ada makna dan sejarah yang kurang lengkap atau kurang tepat. Silakan dikoreksi. Matur suksma
. AdanyaSetra di sebelah barat Pura Dalem Nyuhaya itu menandakan pura tersebut bukanlah Pura Kawitan. Pura Dalem Nyuhaya akhirnya direnovasi (dibangun kembali) tahun 1970an. Begitu juga dengan pembangunan Pedharman yang merupakan gagasan Raja Klungkung Ida I Dewa Agung Bale Mas (1842 M), yang bertujuan menyatukan kembali raja-raja di Bali.
Apakah Ibu termasuk yang mencari kumpulan nama bayi khas Bali?Banyak yang tertarik memberi nama si kecil dengan nama bayi Bali perempuan atau nama bayi Bali laki-laki sebab nama tersebut kaya makna dan sering terdengar sangat Indonesia sekaligus memiliki arti yang bagus. Nama bayi Bali perempuan dan nama bayi Bali laki-laki sering mengingatkan kita tentang masa kejayaan kerajaan-kerajaan kuno di masa lampau serta filosofi hidup nenek moyang. Tak heran banyak yang ingin menamakan si kecil menggunakan nama bayi Bali perempuan dan nama bayi Bali mencari inspirasi kumpulan nama bayi khas Bali? Simak daftarnya di bawah ini!Kumpulan nama bayi khas Bali laki-laki A-C1. Abipraya bermakna rencana dan kehendak2. Abirama bermakna indah3. Abra bermakna bagus4. Acep bermakna mengharap5. Adnya bermakna perintah6. Adnyana bermakna cahaya7. Adi bermakna adik8. Adhi bermakna mulia9. Aditya bermakna matahari10. Adhyaya bermakna pelajaran11. Adri bermakna gunung12. Agastya bermakna nama Maha Raja dari India yang tinggal di Indonesia13. Ageng bermakna besar14. Agung bermakna besar dan tinggi15. Agra bermakna puncak atau ujung16. Aiswaryan bermakna kewibawaan17. Aji bermakna ayah18. Aksa bermakna mata19. Alit bermakna kecil20. Ambara bermakna langit21. Amerta bermakna hidup22. Anuraga bermakna dicintai23. Arga bermakna harga24. Arsa bermakna ingin25. Bli Panggilan untuk anak lelaki yang lebih Bagus Baik atau Bagja Bahagia dan sejahtera28. Basudewa Nama lain dari Dewa Barata Pria yang Bayu Lelaki yang penuh Bhasma Tanda suci yang diletakkan pada Bimasena Panglima yang Bimantara Bagaikan Bujangga Pemuja pada Cemara bermakna pohon cemara36. Caya bermakna cahaya37. Cakra bermakna nama senjata dewa wisnu38. Catur Chandra Citaprasada Mendapatkan Cokorda Sebutan untuk anak keturunan Cudamani Permata yang nama bayi khas Bali laki-laki D-G43. Dani Seorang Daya Seseorang yang penuh kasih Dharmesta Anak yang Diatmika Ilmu Dwipa Damun bermakna emun49. Daraka bermakna Teguh50. Dhiana bermakna pemusatan pikiran51. Diaksa bermakna ahli52. Destha bermakna bulan Mei53. Dasawara bermakna anak yang suka kebersihan54. Garjita bermakna gembira55. Galang bermakna cerah56. Ganesh Jalan penghidupan, merdeka, bahagia, dan Gautama Pekerjaan yang Gde Panggilan untuk anak Gede Anak paling nama bayi khas Bali laki-laki H-K60. Harinda Cemerlang61. Hita bermakna baik62. Indra Lelaki yang Irawan Nama dari putra Kabinawa bermakna luar biasa65. Kusuma bermakna bungaKumpulan nama bayi khas Bali laki-laki M-Z66. Manacika bermakna pikiran67. Madeem bermakna khidmat, hormat, santun, setia, atau mengabdi68. Praba bermakna sinar69. Rahina bermakna hari atau siang hari70. Saniscara bermakna sabtu71. Sukra bermakna jumat72. Soma bermakna senin73. Wicaksana bermakna bijaksana74. Wisesa bermakna sakti75. Weraspati bermakna kamisKumpulan nama bayi khas Bali perempuan A-C1. Adisri dewi Agni Agniya anak Agya perintah Aishwarya kaya dan Amerta Anamika berbudi Anandamayi penuh Anandini menyenangkan Anila Anis Anjani Aratrika lampu yang memberikan penerangan di bawah Ariti Ascarya tampil ke Aslesha sebuah Astika Bhagwanti Candira Chandani sebuah Chandini cahaya Chandrani permaisuri Charushela karakter atau kepribadian yang Charvi wanita nama bayi khas Bali perempuan D-K25. Damayanti Devangana dewi Devi dewi Devika dewi Dishita Diva siang Divija seseorang yang lahir untuk melakukan hal-hal Divya kilau ilahi yang Drisana putri Dyuthi seseorang seterang Harini Hiranya Ila wanita dari Inas Ishani Jevitha Kaivalya Kalinda Kamini Kanthi ringan atau Karvi Kashi Kira sinar Kunala teratai Kusumina nama bayi khas Bali perempuan L-R50. Laksmi dewi Lalita menyenangkan dan Lavanya Malini Manishita Manisyah Mekala tahu Mohana cantik dan Naima Nalika Nandini Neela biru Nehal gadis yang Nikita kemenangan atau tak Nimi Nisha Nivriti kesenangan atau kegembiraan Pramila nama salah satu istri Pratishta mapan dan Priya Risha Rukma semurni Rukmini istri dewa nama bayi khas Bali perempuan S-Z73. Sachi istri yang Sadhana Sanya terkemuka atau Saraswati dewi Shambhavi baik dan gemar Sharmila senang dan Shashikala cahaya Shivakari hal-hal yang Shresthi terbaik atau Sitara bintang Smita tersenyum Sridevi dewi Suci Susma wanita Swadha kekuatan diri atau Swasti sumber dari segala Sweta berkulit Tanusri Tara Tatya Trisha Varenya Vela Vennya Vibha sinar cahaya, keindahan, atau Vivian penuh arti Vrinda Widya pengetahuan atau kumpulan nama bayi khas Bali yang dapat menjadi inspirasi Ibu dan pasangan dalam memberikan nama si kecil.
Terkaitpenggunaan nama oleh warga bali, ada hal yang harus diperhatikan. Pemakaian nama tersebut tidak dilakukan secara sembarangan. Mereka mempunyai tradisi untuk setiap nama anak. Ada 3 faktor yang memengaruhi nama yang disematkan pada seorang anak, yakni jenis kelamin, kasta, serta urutan kelahiran.
1 Mahapatih Gajah Mada dan Kyai Kula Wangsa Wita Darma menyerang dari arah sebclah timur Gunung Tolangkir ( Gunung Agung). 2. Arya Damar, Arya Sentong dan Arya Kuta Waringin menyerang dari arah sebelah utara. 3. Arya Kenceng, Arya Belog, Arya Beleteng, Arya Kanuruhan dan Arya Pengelasan memyerang dari sebelah selatan. 4.
Omnama dewa adhisthanĂ ya sarwa wyapi wai siwĂ ya padmĂ sana eka pratisthĂ ya ardhanareswaryai namo namah Artinya: Oh Hyang Widhi, yang bersemayam pada tempat yang luhur, kepada Hyang Siwa yang berada di mana-mana, kepada dewata yang bersemayam pada tempat duduk bunga teratai di suatu tempat, kepada Ardhanaresvari hamba memuja. 5Xbypv.
  • fhfp8k48f2.pages.dev/139
  • fhfp8k48f2.pages.dev/99
  • fhfp8k48f2.pages.dev/216
  • fhfp8k48f2.pages.dev/99
  • fhfp8k48f2.pages.dev/192
  • fhfp8k48f2.pages.dev/50
  • fhfp8k48f2.pages.dev/151
  • fhfp8k48f2.pages.dev/9
  • fhfp8k48f2.pages.dev/314
  • nama nama kawitan di bali